Selasa, 15 November 2011

Sebuah Sindiran

Bermula saat dia hadir kembali.. Kala sebuah message datang dari situs jejaring sosialku. Dia muncul kembali bak seorang malaikat.. Tanpa ada dosa.. Tanpa ada sepatah kata maaf darinya.. Hanya sebuah basa - basi yang dia lontarkan padaku.. Aku membalasnya dengan wajah datar.. Perasaan yang kurasakan terlihat begitu berbeda, tak seperti dahulu yang sangat menggebu - gebu padanya. Ku akui rasa itu masih ada dalam benakku, namun tak sebesar dahulu.. Rasanya berkurang sedikit demi sedikit secara perlahan..
Saat basa - basi itu menginjak akhir, aku mulai mengatakan sesuatu padanya.. Sesuatu yang sebenarnya terlihat seperti menyindir.. Hahaha~ jujur saja, kulakukan itu dengan sengaja. Aku tak tau apa yang ada dipikirannya kala aku mengatakan itu. Apakah kau sadar dengan perbuatanmu yang telah kau lakukan padaku, tuan malaikat?
"Menurutmu, sabar menanti hal yang fatamorgana itu seperti apa?" Tanyaku padanya
Dengan sebuah emotic :) dia menjawab, "Bukankah kau sudah tau jawabannya.."
Bah.. dia seolah tak mampu menjawabnya dan malah bertanya balik padaku.
Akupun membalas, "Aku minta pendapatmu!!" Jawabku dengan tegas.
Kemudian dia membalas, "Buat apa menanti yang gak pasti, menantilah yang pasti - pasti saja"
Melihat jawabnnya aku merasa seperti dipukul dengan palu yang cukup besar.. Hahaha.. Jadi seperti itu kah?
Jadi selama ini yang kulakukan hanyalah sia - sia? Aku tertawa dalam hati, pikiranku kemudian melayang kepada semua kenangan - kenangan bodoh yang kulakukan hanya untuknya. Untuk orang yang telah membuat waktuku terbuang sia - sia..
Kemudian aku membalas jawabannya, "Oh gitu yah? Kalau gitu aku bakalan nunggu yang pasti - pasti sajalah. Aku ini bodoh yah karena udah nunggu sesuatu yang gag pasti."
Cukup lama aku menanti balasan darinya, lalu dia membalas, "Jangan pernah bilang dirimu itu bodoh. Kamu gak bodoh. Yang bodoh itu justru orang yang telah membuatmu menunggu seperti ini :) "
Hahaha.. aku tertawa begitu melihat jawabannya. Sungguh menggelikan.. Aku tak menyangka dia akan membalas seperti itu.. Sadarkah dia dengan apa yang dikatakannya? Sadarkah dia dengan siapa yang "BODOH" itu? Apakah dia bermaksud menyindir dirinya sendiri??
Aku tak pernah bisa memahaminya.. Sosok yang dulu kuanggap sempurna itu telah membuat hidupku sempurna dengan semua topengnya.. Shit !! Aku telah tertipu mentah - mentah..
Dengan wajah malaikat kau datang padaku dengan memberiku banyak harapan.. Namun kenyataannya semua harapan itu hanyalah fana.. Aku tak tau lagi apa yang bisa aku katakan.. Rasanya semua sudah jelas.. Kepastian itu telah kudapatkan dengan jelas.. Kini aku sadar bahwa semuanya memang tak akan pernah bisa menjadi seperti yang aku harapkan....

0 comments:

Posting Komentar