Jumat, 01 Desember 2017

, ,

[ULASAN DAN PROFIL] HACHIMITSU TO CLOVER

[ULASAN DAN PROFIL] HACHIMITSU TO CLOVER




Pernahkah kau merasa putus asa dengan kehidupanmu? Pernahkah kau merasakan betapa menyakitkannya cinta yang bertepuk sebelah tangan? Pernahkah kau merasa cemas dan takut memikirkan masa depanmu? Pernahkah kau merasa berada di suatu titik dimana kau sudah berusaha sebaik mungkin tapi tidak mendapatkan hasil yang diharapkan? Pernahkah kau merasa iri dengan seorang yang berada jauh di atasmu dan memiliki segalanya?

Pernah ngerasain hal-hal yang aku sebutin diatas nggak? Rasanya anime ini sangat cocok untuk merefleksikan diri kita sendiri yang seolah masih tersesat dan bimbang dengan kehidupan. Tentang masa muda yang awalnya terasa manis dengan berkumpul bersama teman seperjuangan lalu dihadapkan dengan berbagai masalah masing-masing namun masih saling menguatkan dan memberikan semangat tanpa henti. Tentang romansa muda yang tak sepenuhnya indah. Tentang ambisi dan keputusasaan yang menghadapkan mereka pada  kehidupan yang sebenarnya.

“As time passes, the day will come when everything will fade to memories. But those miraculous days, when you and I, along with everyone else, searched together for just that one thing, will continue revolving forever somewhere deep in my heart, as my bittersweet memory.”

Mari kita bertemu dengan mereka di sebuah apartemen bobrok yang dibangun 20 tahun lalu berisi 6 kamar. Tidak ada kamar mandi dan biaya sewanya sangat murah, namun jarak menuju kampus begitu dekat. Dihuni oleh 3 orang mahasiswa jurusan seni di Tokyo dengan kepribadian yang menarik. Takemoto Yuta si junior kesayangan yang selalu mengedapankan kepentingan teman-temannya ketimbang dirinya, Morita Shinobu si jenius dengan kepribadian absurd yang tak kunjung menyeloesaikan tugas akhirnya karena terlalu sibuk dengan pekerjaan misteriusnya, Mayama Takumi si mahasiswa tingkat akhir yang selalu menjadi sasaran keabsurdan Morita dan teman-temannya namun memiliki jiwa solidaritas tinggi.
Suatu hari seorang mahasiswi baru yang merupakan saudara sepupu dosen kesenian mereka—Hanamoto Shuuji diperkenalkan. Namanya adalah Hanamoto Hagumi. Tanpa disadari Yuta dan Shinobu jatuh cinta pandangan pertama pada Hagu-chan. Jika Yuta menyikapi perasaannya dengan tenang dan berusaha untuk menjadi seorang teman yang bisa diandalkan bagi Hagu, namun berbeda dengan Morita. Dia memanggil Hagu dengan sebutan Mousy karena tubuhnya yang mungil dan lucu. Morita cenderung menjadikan Hagu sebagai objek fotografi sehingga terkadang membuat Hagu takut dan berlari menghindari Morita. 
Lalu ada juga Ayumi Yamada, seorang mahasiswa jurusan seni keramik dengan memiliki julukan Iron Lady yang tergabung dengan kelompok mereka dan kemudian menjadi teman dekat Hagu. Yamada sangat mencintai Mayama namun Mayama hanya menganggapnya sebagai seorang teman yang sangat berharga, tidak lebih dari itu. Sedangkan Mayama jatuh cinta kepada seseorang yang lebih tua—Rika Harada, seorang janda yang juga merupakan teman dari dosen mereka. Dia menjalankan sebuah studio arsitektur yang dia dirikan bersama dengan almarhum suaminya.
Anime ini mengisahkan tentang perjalanan kehidupan kelima tokohnya dalam menghadapi cinta segitiga, cinta tak berbalas, kehidupan setelah lulus kuliah, mencari pekerjaan, dan mempelajari tentang diri mereka masing-masing.

“You choose to give up or make an effort. There are only two choices for human to choose from.  You have to honestly tell them your feeling. The rest is up to them. To make effort or to give up would make them be their choice. It was the same for you. It’s the same for everyone.”

Karakter
-        Yuta Takemoto (竹本 祐太)


Seorang mahasiswa kesenian jurusan arsitektur tahun kedua yang bertindak sebagai pembaca narasi di setiap episode. Dia tinggal di satu kompleks apartemen dengan Mayama juga Morita. Yuta digambarkan sebagai karakter yang sangat mellow. Dia jatuh cinta dengan Hagu, namun tidak pandai mengekspresikan perasaannya seperti yang Morita lakukan. dia memutuskan untuk bersikap sebagai seorang kakak dan juga teman yang bisa diandalkan oleh Hagu.

-        Hagumi Hanamoto (花本 はぐみ)


Biasa dipanggil Hagu-chan oleh teman-temannya. Dia seorang mahasiswa jurusan seni lukis tahun pertama di awal cerita. Tubuhnya mungil, kepribadiannya juga menggemaskan membuatnya tampak jauh lebih muda dari usia sebenarnya. Dia seorang seniman berbakat yang sering dipuji oleh professional. Dia sangat pemalu dan sering gugup saat berinteraksi dengan orang lain. Sikapnya yang seperti itu terkadang dianggap aneh oleh mahasiswa kesenian lainnya. Namun kemudian dia jadi lebih terbuka jika berinteraksi dengan kelompok teman-temannya. Karena sifatnya yang terlihat masih kekanakan dan polos dia bahkan tidak menyadari perasaan Morita juga Yuta.

-         Shinobu Morita (森田 忍)


Seorang mahasiswa jurusan seni patung tahun keenam di kampusnya. Dia selalu saja tidak bisa menyelesaikan tugas akhirnya tepat waktu dikarenakan pekerjaannya yang menuntutnya sering absensi. Kepribadiannya sangat absurd namun misterius. Sama seperti Takemoto dia juga jatuh cinta pada Hagu dan mengekspresikan rasa sukanya dengan cara memintanya untuk memakai berbagai kostum untuk difoto dan dipajang di suatu homepage. Sangat menyukai pekerjaan dengan bayaran tinggi dan memiliki banyak uang meski suka memakan makanan orang atau memakai pakaian orang seenaknya. Dia termasuk orang yang sangat peka dan peduli terhadap teman-temannya meskipun ditunjukkan dengan tingkah pola absurd-nya. Namun ada saat dia juga bisa serius dalam menghadapi masalah.

-        Takumi Mayama (真山 巧)


Teman satu kompleks apartemen dengan Morita dan Takemoto. Diantara mereka berdua Mayama lah yang bersikap dewasa. Terkadang juga dia terlihat sangat kewalahan dengan sikap Morita yang cenderung seenaknya. Namun dia akan selalu menjadi seseorang yang siap membantu jika dibutuhkan. Dia tidak suka ditinggalkan, jadi sebisa mungkin akan selalu menyempatkan sebagian waktunya yang sibuk dengan pekerjaan untuk bisa berkumpul dengan teman-temannya. Menyukai rekan kerjanya yang sekaligus pemilik perusahaan tempat dia bekerja bernama Rika Harada meskipun cintanya masih bertepuk sebelah tangan.

-        Ayumi Yamada  (山田 あゆみ)


Mahasiswi kesenian jurusan seni keramik. Dia dijuluki sebagai Tetsujin/Iron lady karena berlari sejauh 6 km ke kampus untuk membantu anjingnya yang kegemukan. Yamada termasuk  wanita muda yang cantik, tak heran jika dia bisa menarik perhatian banyak teman laki-lakinya dan juga rekan kerjanya. Dia terkadang cenderung kasar hanya kepada orang-orang tertentu, meskipun begitu dia seorang teman yang sangat baik dan penuh perhatian. Termasuk kepada Hagu-chan, mereka terlihat sangat akrab satu sama lain. Yamada juga diketahui menyimpan perasaan yang mendalam kepada Mayama, tapi dia tidak bisa membalas perasaan tersebut dan malah menyuruh Yamada untuk mencari lak-laki lain yang jauh lebih baik darinya dan bisa membalas perasaannya.

-        Shuuji Hanamoto (花本修司)


Dosen kesenian di kampus mereka sekaligus saudara sepupu Hagu. Biasa dipanggil Shuu-chan oleh Hagu. Dialah yang membawa Hagu ke Tokyo karena merasa bakat Hagu akan lebih tersalurkan jika berada disana. Sangat menyayangi Hagu dan super over protective jika ada laki-laki yang dekat dengan Hagu seperti yang dilakukannya pada Takemoto dan Morita.  Tidak bisa berjauhan dengan Hagu dan itu akan membuatnya tidak bisa tidur dan sakit saking kepikirannya. Dia bahkan bersedia mengorbankan hidupnya demi kebahagiaan Hagu seorang. Kantornya selalu menjadi basecamp tempat mereka berkumpul.

 “I realized why I was lost. It wasn’t because I didn’t have a map. It’s because I didn’t have destination.”

Mungkin aku agak telat banget yah nonton anime sekeren ini, padahal anime-nya lawas banget. Tahun 2005 dan aku baru nonton tahun 2017. Sudah 12 tahun yang lalu dan aku dari dulu kemana sampe gak sadar kalau ada anime yang inspiring banget macam ini? Tapi tidak apa-apa... Lebih baik telat ketimbang tidak sama sekali. Hahaha..

Hal yang menarik dari anime ini adalah ceritanya yang bittersweet dan realistis. Bahkan jujur saja ceritanya benar-benar relate banget dengan kehidupan yang terjadi di dunia nyata. Jadi jangan heran jika kalian merasa seperti “Oh.. cerita ini seperti yang aku alami.” Setiap episodenya menyelipkan pesan moral entah dari sang narrator—Takemoto Yuta sendiri ataupun tokoh lainnya. Tiap adegan tidak ada yang sia-sia. Penempatan komedi, drama, romansa segi banyak antara tiap tokohnya hingga bagaimana setiap karakter menyelesaikan permasalahannya masing-masing sangat terasa dan menambah daya tarik dalam cerita. Semuanya dijelaskan dengan porsi yang pas. Bahkan untuk karakter pendukung sekalipun mendapatkan porsi yang baik.

Perkembangan tiap karakternya juga sangat baik. Terutama Hagu-chan yang awalnya bisa kita liat dia sangat pemalu dan tidak banyak bicara namun seiring berjalannya cerita dia menunjukkan sikapnya yang jauh lebih dewasa. Sejujurnya aku takjub dan salut dengan perjuangannya untuk menghadapi masalahnya. Takemoto yang pada awalnya terlihat seperti tidak punya tujuan hidup karena berbagai kegagalan dalam wawancara kerja mulai bangkit, hingga akhirnya menemukan apa yang harus dilakukannya. Mayama yang selama ini hanya berdiam diri dan menahan perasaannya akhirnya bisa lebih mengutarakannya dan melindungi orang yang dicintainya. Morita yang selalu kita liat tingkah absurd-nya dan suka mengambil jatah makanan meski punya uang banyak ternyata memiliki suatu tujuan dengan uang yang dimilikinya. Yamada yang sering menyiksa dirinya karena begitu mencintai Mayama namun perasaannya tak berbalas akhirnya lambat laun mencoba untuk melepaskan dan membuka hatinya kepada orang lain.

Animasinya mengingatkanku pada anime Kimi to Boku dengan perpaduan warna-warna yang tidak mencolok. Perpindahan tiap adegan terasa halus dan khas. Ahh.. selain Opening dan Ending Song-nya yang easy listening dan nampol banget di telinga jangan lupa dengan insert song-nya yang tak kalah kerennya. Apalagi penempatannya di setiap adegan-adegan krusial sehingga menambah kesan yang mendalam pada adegan tersebut. Menurutku feel-nya berasa nonton Kimi to Boku tapi dengan cerita yang lebih kompleks, apalagi sama-sama menggunakan banyak insert song di dalam anime-nya. Dan sepertinya anime-nya mengadaptasi keseluruhan cerita yang ada di manga sehingga kita tidak perlu mengkhawatirkan adegan manga tidak ada di anime.

Betewe, selain diadaptasi ke dalam anime sebanyak 24 episode untuk season 1 dan 12 episode untuk season 2 karya mangaka Chica Umino-sensei ini juga diadaptasi ke dalam bentuk Live Action Movie, Live Action Drama Series, dan bahkan juga ada versi drama Taiwan-nya. Dan aku belum nonton sama sekali Live Action Movie hingga dramanya. Entah kenapa aku ngerasa feel-nya akan jauh berbeda ketimbang dengan yang ada di anime ataupun di manga. 

“I’ve been wondering whether there’s any meaning to a failed love. Is something that will disappear the same with something that has never existed? But there was a meaning right here. I’m so glad that I fell in love with you.”

Akhir kata, jika ingin menonton tontonan yang bisa membawamu pada berbagai macam perasaan dalam satu tontonan Hachimitsu to Clover atau Honey and Clover jawabannya. Terutama ini anime amat sangat cocok ditonton oleh Mahasiswa yang merasa bingung apa yang akan kamu lakukan setelah lulus nanti. Dan setelah selesai menamatkan series-nya ada perasaan seperti, “Ahh…kehidupan memang tidak selamanya indah, ada saat dimana kau harus merasakan yang namanya pahit dalam menjalaninya tapi itu tidak harus menjadikan dirimu menyerah. Jalani kehidupanmu yang saat ini penuh syukur karena suatu saat kau akan merasakan betapa indahnya hidup ini di waktu yang tepat.”


Terima kasih telah bersedia meluangkan waktu membaca postingan ini. Sampai jumpa di postingan berikutnya  yang entah kapan bisa terealisasi. Hahay. 


Sources : 
Continue reading [ULASAN DAN PROFIL] HACHIMITSU TO CLOVER