Sabtu, 28 Januari 2012

[NOTE] Tidak akan Semudah yang Dibayangkan

Heum.. aku mau cerita. Rasanya kalau terus - terusan seperti ini aku bisa stress -.-

Aku ini terlahir sebagai anak cupu. Aku ini bukan seperti sepupuku dan juga adikku yang sudah berganti pacar dan jatuh cinta beberapa kali. Pacaran saja bahkan belum pernah aku alami. Yang aku alami saja baru cinta pertama saja saat aku memasuki awal masuk kuliah. Itupun entah kenapa harus kandas begitu saja dan aku tak mampu mempertahankannya dengan baik. Sebenarnya akupun juga menginginkan apa yang mereka alami. Ingin menjadi sesosok remaja yang sebenarnya yang mengenal cinta monyet dan berpacaran seperti yang lain. Ingin sekali aku mengetahuinya. Tapi itu tak semudah yang mereka pikirkan. Aku tak bisa dengan mudah untuk mencintai seseorang. Bahkan saat aku mengalami cinta pertamaku saja membutuhkan waktu setengah tahun untuk menyadarinya dan ternyata setelah aku menyadarinya aku selalu merutuk kebodohan yang selalu kulakukan. Aku tak bisa mengatakan apa yang sebenarnya ingin aku katakan padanya. Hingga akhirnya dengan sendirinya aku menyesalinya. Menyesali akan kebodohanku. Menyesali karena aku terlambat menyadarinya. Menyesali karena aku tak begitu peka terhadap perasaan itu. dan sekarang saat cinta yang kuharapkan itu sudah kandas aku seolah takut untuk mecintai lagi. Takut karena tak ada seorangpun yang mampu menerimaku apa adanya. Takut karena aku tidak bisa menjadi yang lebih baik baginya. Aku takut.

Mungkin aku memang seperti ini. Entah kenapa sifat ketakutanku tak mampu aku rubah. Rasanya sulit. Ini tidak akan semudah yang mereka bayangkan. Tak bisa semudah itu. Walau dulu ada beberapa orang yang mengatakn suka padaku, aku menghargainya. Tapi untuk mengajakku berhubungan yang lebih jauh aku masih belum bisa. Aku tidak bisa mencintai seseorang secepat mereka mengatakan suka padaku. Aku tak bisa. Butuh proses bagiku untuk menyadarinya. Maafkan aku jika memang mengecewakan. Tapi itulah aku. Tapi sayangnya bahkan semua orang tak mau mengerti dan malah dengan egoisnya menyindirku akan hal ini. Apakah aku salah jika aku seperti ini? Apakah aku terlalu menutup diriku? Memang kenyataan itu ada benarnya. Aku seolah menghindar. Maafkan aku jika ak tak bisa seperti yang lain. Maagfkan aku.

Aku tak tau apakah ada rencana yang ALLLAH berikan untukku. Aku tak tau. Tapi yang jelas, mungkin suatu saat ini akan ada sebuah rencana indah yang ALLAH berikan untukku. Sosok orang yang mampu menjadi yang terakhir untukku dan sanggup menerima keadaanku yang memang tak sempurna ini. Semoga saja sosok itu tak hanya menjadi khayalan. Amiin :")

0 comments:

Posting Komentar