Kamis, 17 Mei 2012

,

[FanFiction] Paper Birds "Epilog"

5 Tahun Kemudian…

“Dear Park Hyun Ra,
Mungkin saat kau menerima ini aku sudah tak berada disisimu lagi.
Maafkan aku karena tak bisa menepati janjiku untuk memberikan 1000 burung kertas kepadamu.
Maafkan aku karena tak bisa menemanimu melihat bulan yang indah lagi.
Maaf.  Rupanya Tuhan telah memintaku untuk menemani Eomma di langit sana.
Burung kertas itu walaupun harapannya tak terbalas,
Namun keikhlasan dan kasih sayangmu tersampaikan untukku
Kumohon jika aku sudah tak ada disini tetaplah melangkah dengan senyummu sampai kapanpun
Terima kasih untuk semua kenangan yang kau berikan untukku. Itu sangat berharga bagiku.
Good bye Park Hyun Ra :”) ”

“Ps: Hyun Ra Park, Saranghamnida”

                Air mata Hyun Ra menitik untuk kesekian kali saat membaca pesan itu. Yah, itulah pesan terakhir yang Jihwan berikan padanya. Burung kertas yang dulu diberikannya pada Jihwan rupanya dia kembalikan lagi padanya dalam bentuk pesan yang tersembunyi dalam lipatannya. Yang membuat hati Hyun Ra sakit adalah kata terakhir yang Jihwan tulis dalam pesannya.
                “Hyun Ra Park, Saranghamnida
                Hyun Ra tertawa kaku begitu membacanya, namun air matanya masih belum berhenti mengaliri wajahnya. Tubuhnya mendadak bergetar. Bahkan meskipun dia sudah membacanya berkali – kali sekalipun tapi entah kenapa rasa sakit itu masih belum hilang dari hatinya.  Yah, kata terakhir yang sangat ingin Jihwan ungkapkan padanya jikalau nanti operasinya berhasil.
Kata terakhir yang secara tidak langsung merupakan sebuah janji Jihwan kepadanya jika dia mampu menjalani operasinya dulu. Kata terakhir yang mungkin merupakan awal dari sebuah harapan. Namun ternyata semua itu hanya berupa kata yang tertulis kaku dan tersembunyi dalam kertas yang berbentuk burung itu. Tanpa pernah bisa Jihwan ucapkan langsung pada Hyun Ra. Tanpa pernah bisa Jihwan ungkapkan semuanya pada Hyun Ra. Tapi bagi Hyun Ra itu sudah cukup. Dia tidak ingin apapun lagi.
Hyun Ra memejamkan matanya.  Berusaha menenangkan hatinya itu. Walau lima tahun itu sudah berlalu namun semua kenangan itu terasa masih begitu hangat di hati Hyun Ra. Hyun Ra menghembuskan nafas perlahan, wajahnya mendongak keatas. Dia lalu membuka matanya. Di saat yang bersamaan sebuah burung kertas mendarat di atas wajahnya.
Hyun Ra terkejut, dia lalu mengambil burung kertas itu dan menatapnya dengan seksama. Dirabanya burung kertas yang asal usulnyapun bahkan tak Hyun Ra ketahui. Entah karena alasan apa Hyun Ra secara tiba – tiba membuka lipatan burung kertas itu hingga berbentuk kertas persegi. Mata Hyun Ra membulat dan mulutnya setengah menganga begitu melihat sesuatu yang tertulis di dalamnya. Kemudian selang beberapa detik kemudian dia tersenyum getir.

“Hwaiting !! J

‘Apa kau memperhatikanku dari sana, Jihwan? Apa kau selalu melihat selama lima tahun ini?’
Hyun Ra menatap keatas, matanya menerawang namun senyumnya tak berhenti merekah. Hyun Ra lalu melipat kembali kertas itu menjadi berbentuk burung kembali dan memasukkannya kedalam tasnya. Diambilnya kertas persegi dari dalam tasnya, dia lalu menuliskan sesuatu didalamnya.

Always. I miss you.”

 Kemudian setelah selesai Hyun Ra melipatnya menjadi bentuk Burung Kertas. Di letakkannya burung kertas itu di pinggir lapangan. Hyun Ra melangkahkan kakinya meninggalkan lapangan basket indoor itu dengan langkah percaya diri. Sayup – sayup bisa Hyun Ra rasakan sebuah angin lembut menerpa wajahnya. Yah, dia memang tak bisa berada disisinya lagi. Dia telah pergi menemani Tuhan dan akhirnya bisa bertemu kembali dengan Eommanya di sana. Namun dia tak pernah benar – benar pergi, karena bagaimanapun keadaannya dia masih tetap hidup di hatinya. Untuk selamanya.
               



--FIN--

0 comments:

Posting Komentar