Senin, 23 Maret 2020

,

[RESENSI BUKU] BREAK EVEN - MORRA QUATRO


Judul Buku :  Break Even
Penulis : Morra Quatro
Editor : Dewi Fita
Penerbit : Bookslife.co

Sinopsis

Setahun usai kepergian William Hakim, Karla dihampiri berita bahwa sejumlah pihak sedang mencari laki-laki itu. Satu demi satu rahasia tentangnya pun meluap ke permukaan. Tentang nama orang-orang terdekat Will yang tak pernah Karla dengan, tentang apa yang ia lakukan selama menghilang, bahkan tentang kematiannya yang kini diragukan semua orang. William Hakim, sang enigma, si jenius Fisika yang Karla pikir dikenalnya baik, telah meninggalkan jejak yang panjang..

Termasuk kepada Karla

Jejak itu kemudian membawa Karla kepada Nicolas, kakak Will. 

Resensi

"Kamu tidak perlu harus tetap hidup untuk menghasilkan energi yang begitu besar, dan itulah Will. Dia sebuah Pendulum, dengan energi yang begitu besar semasa hidupnya. Demikian besar sehingga ayunannya dapat bertahan selama ini." Nicholas Hakim (Hal. 47)

Aku masih ingat saat pertama kali membaca buku pertamanya yang berjudul Forgiven, tidak berekspektasi apapun saat itu. Namun menjelang akhir cerita perasaanku seolah campur aduk tak karuan. Seolah masih ada yang harus diluruskan dan belum cukup. Betapa emosionalnya aku saat itu menghadapi akhir seorang William Hakim yang sungguh tak terduga. 

Bertahun berlalu dan sosok seorang William Hakim masih dan sungguh sangat tidak terganti hingga tahun kemarin Kak Morra akhirnya menuliskan kembali kisahnya ke dalam buku prequel-nya yang berjudul Break Even. Walau aku tidak mengikuti PO awal buku tapi seenggaknya di tahun ini sembari menjalani masa karantina karena wabah Corona aku memutuskan untuk membeli dan langsung membacanya. Sebenernya butuh waktu bagiku untuk menyelesaikannya karena kesibukan di dunia nyata dan juga karena aku masih ingin lebih lama menikmati kehidupan William semasa berada di Boston. 

Oke, sekian curhatnya mari kita lanjut untuk membahas novel Kak Morra ini. 

Break Even dimulai dari kedatangan dua orang anggota federal di Kediaman Karla. Mereka mengatakan sedang mencari seseorang bernama Chester Winston beserta temannya yang tak lain dan tak bukan adalah William Hakim. Karla hanya tau bahwa William sudah tiada dalam eksekusi setahun yang lalu dan dia tidak tau siapa sosok Chester Winston yang kelak diketahuinya adalah salah seorang sahabat William yang ikut andil dalam berbagai kejadian bersama. 

Setelah Kepergian mereka Karla berinisiatif untuk bertemu dengan Nicholas Hakim--Kakak William Hakim. Mereka bertemu di Mount Hope Cemetery, tempat William bersemayam. Melalui Nicholas kepingan-kepingan rahasia yang selama ini tersembunyi tersingkap satu persatu.  Juga tentang rahasia di balik soal yang diberikan tiga orang profesor MIT kepadanya di perpustakaan saat itu. 
Tentang Nicholas dan segala rahasia yang ingin ditutupi untuk dirinya sendiri. 

"Namun ketika ketakutan terbesar kita terjadi, tibalah kita pada titik dimana sudah tak ada lagi yang perlu ditakutkan. Segalanya lepas dari genggaman." -Hal. 18


Cerita Break Even menggunakan dua sudut pandang. Sudut pandang pertama sebagai Karla yang mana bercerita pada saat ini sedangkan sudut pandang ketiga melalui alur mundur yang menceritakan tentang masa-masa kehidupan William Hakim. Perpindahan alur tidak begitu memusingkan karena kita bisa tau dari awal tiap bab alur apa yang dipakai. Kak Morra juga menyelipkan ilustrasi gambar miliknya sendiri untuk membantu pembaca dalam mengilustrasikan cerita. Ditambah dengan segala teori ilmu fisika hingga sains yang berseliweran dijelaskan dengan nyaman dan mudah dipahami oleh seseorang yang tidak suka fisika. Apalagi salah satu inti cerita mengenai salah satu teori fisika yang menjadi klimaksnya.  Menjelang akhir cerita kita disuguhkan dengan kisah ikatan persaudaraan antara Nicholas dan William. Membuat hati ini ikut merasakan emosi yang sama. Betapa berartinya sosok seorang William Hakim di matanya. 

Plotnya rapi dan runtut, seolah kak Morra sudah tau kemana dan seperti apa kisah ceritanya dibawa.  Juga bagaimana setiap tokoh memiliki peran yang cukup andil dalam ceritanya. Mungkin yang sedikit disayangkan tentang kehadiran sosok Noel yang merupakan kelompok sahabat Chester, Yun Cho, Aldair tidak begitu dieksplor sebanyak Yun Cho juga Aldair. Dan berbagai nama yang sempat dibahas hanya sebagai sedikit selingan saja. 

Ada unsur agama dan kejadian pengeboman WTC yang masih akan dibahas sedikit disini karena 
Dan memang kisah William Hakim benar-benar ditutup dengan indah sesuai porsinya. Cukup. Melengkapi segala kerahasiaannya yang dia bawa bersama mimpi-mimpinya. 

"Pada akhirnya, dia benar-benar menjalani hidup yang bebas. William tetap lebih bebas daripada semua orang yang kukenal saat ini. Dan dia tetap tumbuh sebagai pohon. Dia hidup dengan lengan-lengan menggapai matahari, dan mati menjadi lembar kertas yang harum. Layaknya halaman buku yang gemar dihirupnya di hari-hari masa kecil kami yang cerah, dan sycamore yang meneduhinya selama berbaring dalam peristirahatan ini. (Hal 280)

Akhir kata, 4,9/5 bintang untuk Break Even

Terima kasih untuk kak Morra yang sudah menghidupkan kembali kisah William. 

3 komentar:

  1. Halo kak, salam kenal...
    Kalau boleh tau beli buku ini dimana ? Soalnya saya gak menemukan buku ini lagi,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo, terima kasih sudah mampir. Novel ini saya beli langsung ke penulisnya, Kak Morra Quatro. Katanya waktu PO juga memang terbatas stoknya. Semoga bisa membantu :)

      Hapus
  2. Bismillah...
    Halo, Kak Farida(?) Kak Mutia(?) salam kenal. Sebelumnya mohon maaf bila sekiranya lancang. Saya sudah lamaaaaaa sekali mencari buku tersebut, apabila kakak berniat untuk menjualnya, boleh tolong hubungi saya di sunnykieses@gmail.com ya, kak! Sekali lagi mohon maaf apabila lancang dan terima kasih! Sehat-sehat selalu untuk Kakak sekeluarga ����✨������������‍♀️

    BalasHapus