Sebenarnya aku melakukan
perjalanan ini dengan tujuan utama menonton “Sword Art Online Movie : Ordinal
Scale” yang ditayangkan di CGV Cinema Marvell City. Jadi aku sudah
mempersiapkan diri dari jauh hari jika memang benar movie yang ingin aku tonton
akan tayang di Indonesia dan begitu aku mendengar beritanya tanpa pikir panjang
aku langsung mengutarakan niatku untuk pergi menonton kepada Ibuku. Karena aku
tinggal di Madura tepatnya di kabupaten Pamekasan dimana perjalanan ke Surabaya
akan membutuhkan waktu sekitar 3-3 ½ jam dengan jalur darat Ibuku langsung
menyuarakan keberatannya, pasalnya karena aku akan melakukan perjalanan
tersebut seorang diri dan beliau khawatir. Singkatnya setelah pertimbangan
panjang akhirnya ibuku memberikan izin padaku dengan syarat aku kesana dengan
menggunakan jasa transportasi travel pulang pergi dari Surabaya kearah kost
adekku yang terletak tak jauh dari kampus tempatnya kuliah di Universitas
Pembangunan Nasional Surabaya dan aku menyanggupinya. Ini adalah perjalananku bersama adekku saja, berdua dan tanpa diketahui oleh saudara-saudara kami yang ada di Surabaya. Mohon maafkan karena keegoisanku sampai tidak mampir.
Jadi aku pergi pada hari Minggu
tanggal 26 Maret dan akan pulang keesokan paginya pada tanggal 27 Maret karena
pada siang harinya aku harus masuk kerja. Dan akhirnya hari yang kutunggu tiba
juga. Pukul 05.30 travel datang menjemputku dan aku duduk di kursi paling depan
tepatnya disamping supir. Aku benar-benar berangkat menuju Surabaya pada pukul
06.45 karena harus menjemput beberapa penumpang lainnya. Ada suatu kejadian
yang membuatku marah dan kesal yaitu saat aku mengetahui bahwa aku akan diantar
paling terakhir, aku bukannya tidak mau mengerti kondisi tapi hal yang
membuatku marah adalah karena supir travelnya malah mengantarkan penumpang
dengan tujuan Waru Sidoarjo terlebih dahulu ketimbang aku, dan penumpang tujuan
ke Terminal Purabaya yang akan melanjutkan perjalanannya ke Mojokerto naik bus
dimana dia harus menunggu sejam lagi untuk bus tujuannya tersebut. Hell yeah,
aku sudah bilang kalau aku sudah ada janji dan pak supirnya dengan
cengengesannya malah bilang tidak bisa karena jika harus mengantarkanku
terlebih dahulu dia harus melewati jalan yang memutar ditambah lagi penumpang
lainnya yang terdiri dari para ibu-ibu dengan egoisnya malah mengamini pak
sopirnya. Aku tambah kesal dan marah, namun seperti biasa aku tidak pernah bisa
benar-benar menunjukkan emosiku dan menahannya sambil tak henti-hentinya
berusaha menahan tangisku apalagi ditambah cuaca di Surabaya saat itu mendung. Lengkaplah
sudah kekesalanku. Makasih pak sudah menghancurkan mood-ku yang sudah kubangun
jauh-jauh hari.
Pada akhirnya aku sampai tepat
saat adzan dhuhur berkumandang tepatnya pukul 11.45, oke rencanaku yang ingin
menonton sebelum siang hancur total gara-gara pak supir travel yang sepertinya
belum-hafal- benar-jalanan-Surabaya-karena-masih-menggunakan-jasa
aplikasi-google-maps. Sebelum sampai ke kost adekku, pak supirnya berulang kali
memohon maaf padaku dan aku sama sekali tak mengindahkannya bahkan melihat
wajahnya pun aku tak sudi. Sorry to say, but you already pissed me off so you
better get out of my way you f*cking bitch driver.
Sesampainya di kost adekku aku
mengutarakan kekesalanku sambil nangis karena sedari tadi aku sudah menahannya
dan adekku selalu bisa dengan caranya sendiri menenangkanku. Setelah sholat
dhuhur dan sarapan yang digabung dengan makan siang aku dan adekku membicarakan
transportasi apa yang akan kita pakai ke Marvell City tempat bioskop yang akan
menayangkan SAO. Karena cuaca mendung dan juga ditambah gerimis serta hujan
yang mulai turun akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan jasa transportasi
online yaitu Grab Taxi dengan biaya sekitar Rp 24.000,-
Kami sampai sekitaran pukul 14.00
wib dan jadwal penayangan film SAO yang berdekatan adalah pukul 14.25 jadi kami
bergegas mengantri untuk membeli tiket. Fyi, kami sempat tersesat karena tidak
tau pintu masuk menuju bioskopnya. Bioskop di hari minggu seperti biasa ramai,
kami memesan dua tiket. Satu untuk adekku yang ingin menonton Dear Nathan dan
Satu untukku yang akan menonton Sword Art Online Movie : Ordinal Scale. Awalnya
adekku ingin menemaniku untuk menonton SAO karena dia sudah mendapat mandat
dari ibuku supaya terus menemaniku (read. Beliau takut aku tersesat dsb. Wkwk)
tapi aku memaksanya untuk menonton film yang diinginkannya karena sejujurnya
aku tidak tega jika dia yang sama sekali tidak mengerti apapun tentang anime
harus ikutan menonton. Sebelum memasuki ruang nomer 7 tempat SAO akan
ditayangkan adekku sudah mewanti-wanti buat gak salah duduk dan menyuruhku
untuk melihat nomer tempat duduk dengan teliti karena ini pertama kalinya
buatku menonton film seorang diri, biasanya kami menonton bersama keluarga dan
tidak pernah pergi sendirian.
Aku duduk di tempat yang lumayan
strategis karena tepat menghadap layar. Dan aku tidak menyangka ternyata banyak
sekali orang-orang yang ingin menonton SAO mengingat SAO sendiri adalah Anime
yang menurut kebanyakan orang itu diperuntukkan anak kecil. Hal yang paling
mengganggu saat filmnya diputar adalah ada sebagian subtitle yang tidak bisa
terbaca karena terhalang oleh seorang penonton yang kepalanya mencuat dari
sandaran kursi, padahal sandaran kursi cukup tinggi, entah dia badannya bongsor
atau memang cara duduknya yang aneh tapi jelas itu menggangguku. Aku sampai
harus mengedepankan tubuhku supaya aku bisa membaca subtitle yang ada di depan.
Film selesai pukul 16.30, dan yang membuatku kagum adalah kebanyakan para
penonton tidak segera beranjak dari kursinya setelah film menunjukkan kredit. Intinya
mereka sama sepertiku, menunggu setelah kredit film dengan diiringi lagu ed “Catching
the Moment” yang dibawakan LiSA selesai dan menunjukkan epilog tersembunyi
setelahnya. Ya, mereka sepertinya sudah dapat spoiler dari berbagai forum
online sama sepertiku dan itu berarti mereka sudah pernah nonton SAO
sebelumnya. Jika kalian bertanya bagaimana kesanku setelah menonton film yang
sampai membuatku bela-belain datang ke Surabaya adalah AKU TIDAK MENYESAL. Karena
filmnya bener-bener keren untuk seorang penggemar SAO sepertiku. Dan aku
benar-benar sungguh berterima kasih sama SAO karena sudah memperbaiki mood-ku
yang sedari tadi buruk sejak insiden supir travel sialan itu. Rasanya pengen
nonton filmnya lagi. Sayangnya aku tidak bisa melampiaskan kesenanganku setelah
nonton karena adekku yang notabene tidak menyukai anime tidak bisa menanggapiku
dengan baik. Dia hanya mendengar apa yang aku bicarakan, seperti biasa. I wish
Nii-san who worked far away from here watching SAO with me and we’ll have a
very long chit chat after that.
Setelah menonton kami pergi
sholat ashar terlebih dahulu baru setelah itu memutuskan untuk keluar dari
mall, namun niat itu urung dilakukan karena di luar hujan deras. Terpaksa kami
masuk kembali dan berkeliling tidak jelas. Sedikit membosankan karena Marvell
City sendiri termasuk mall yang entah kenapa tidak begitu banyak didatangi
pengunjung, mungkin karena mall ini masih baru dan juga masih belum banyak
stand-stand yang berdiri disana. Bahkan saat aku mengunjungi toko buku bernama “Karisma”
yang ada disana terlihat kosong melompong tanpa didatangi pengunjung. Dan setelah
kegabutan tidak jelas, kami memutuskan untuk meninggalkan Marvell City untuk
pergi ke Tunjungan Plaza Mall Surabaya dengan menggunakan jasa angkutan online
grab taxi. Biaya kesana sekitar Rp 16.000,- amat sangat murah dengan jarak
tempuh kesana sekitaran 2 km lebih.
Kami sampai ke TP tepat saat
waktu sholat maghrib, jadi kami pergi sholat terlebih dahulu sebelum
melanjutkan cuci mata. Musholla yang terletak di lantai 5 parking area itu
penuh sesak, wajar saja karena ini maghrib dan waktu sholatnya juga terbatas. Untungnya
kami sudah menyimpan wudhu dan tidak perlu mengantri berwudhu lagi, jadi kami
langsung melaksanakan sholat maghrib. Setelah sholat kami pergi ke stand cincau
station untuk membeli minuman, sayangnya minuman yang aku pesan sudah habis dan
aku menyerahkan semua keputusan pemesanannya pada adikku. Setelah itu kami pergi
ke foodcourt yang sudah ramai dipenuhi pengunjung, kami sampai harus mencari
tempat duduk kosong saking penuhnya. Untung saja ada tempat kosong saat aku
melihat petugas kebersihan baru saja membersihkan tempat itu. Kami kelaparan
tapi kami kebingungan harus makan apa, jadi kami tidak membeli makanan apapun
dan malah memesan membeli jajanan ayam pok dengan lumeran keju diatasnya. Adekku
suka sekali jajanan itu, begitupun juga aku. Sambil memakan jajanan kami
berbicang tentang banyak hal, mulai dari keluarga teman hingga apapun itu. Bersama
adekku aku selalu merasa nyaman dan tidak pernah kehilangan sedikitpun bahan
pembicaraan.
Setelah menghabiskan jajanan dan
minuman kami, kami memutuskan untuk sekedar berkeliling. Iya hanya berkeliling
dan melihat-lihat tanpa membeli apapun. Di lantai dasar ternyata ada semacam
pameran stand produk kosmetik, adekku yang sangat menyukai hal-hal semacam ini
dengan senangnya langsung mengajakku pergi kesana. Aku mengikutinya dari
belakang meski aku tidak begitu tertarik dengan hal yang seperti ini, dia
melihat berbagai macam alat-alat kosmetik dari berbagai macam brand mulai dari Maybelline,
Silky Girl, Body Shop, Wardah, La tulip, dsb. Dan aku entah kenapa-untuk
pertama kalinya membeli lip tint dari la tulipe atas dasar rekomendasi adekku
yang katanya cocok denganku. Adikku menyindirku karena ini pertama kalinya aku
membeli kosmetik dengan uangku sendiri, karena sebelum-sebelumnya aku selalu
mendapat hibah kosmetik dari adekku. Sedangkan adekku, dia juga ingin sekali
membeli tapi menahan diri mengingat dia sudah punya berbagai macam lipstik di
kostnya.
Setelah itu kami berjalan-jalan
lagi, kami pergi ke berbagai macam outlet yang ada hanya untuk sekedar melihat-lihat, Kami bahkan mampir ke Gramedia untuk melihat-lihat buku bacaan yang ada dan berakhir tidak membeli apapun. Aku sempat kelaparan lagi dan membeli satu buah Roti Boy isi karena untuk
dimakan bersama adekku. Puas berjalan-jalan kami memutuskan untuk pulang, namun
karena ini waktunya jam pulang dan masih sibuk-sibuknya jadi tarif taksi online
sempat melambung, kami menunggu lagi agak malam supaya bisa mendapat harga pas.
Setelah melewati jam 22.00 kami memutuskan untuk mengambil taksi online Uber dengan
tarif harga Rp 63.000,-
Salah satu hal yang menyenangkan
adalah, supir taksinya sangat baik. Bahkan kami berbicara banyak hal dengan dia,
termasuk lika liku jadi supir taksi online bahkan plus minusnya taksi online. Rasanya
menyenangkan hingga tanpa sadar kami sudah sampai tujuan. Kami mengucapkan
terima kasih kepada supir uber yang baik hati tersebut dan semoga beruntung
bertemu dengan dia lagi.
Sampai di kost-nya adekku, kami
beristirahat sejenak dan lanjut untuk mencari makan di warung pinggir jalan
dekat kostnya. Kami memesan tahu telur pedas yang kata adekku enak dan sudah
jadi langganannya. Dan memang benar tahu telurnya enak juga pedas serta
porsinya banyak, adekku bahkan tidak sanggup menghabiskan hingga pada akhirnya
aku membantu. Setelah kenyang, kami pergi ke mc donalds untuk order mc flurry,
sudah lama sekali aku menginginkan ini dan akhirnya kesampaian juga. Kami memesannya
melalui drive thru untuk dimakan di kost.
Setelah menghabiskan mcflurry,
kami sholat isya dan tak lupa membersihkan muka sisa lelah sejak tadi siang. Niat
awalnya aku tidak ingin tidur dikarenakan saat itu jam sudah menunjukkan lewat
tengah malam dan travel yang akan menjemputku besok akan datang pukul 04.00
pagi, rasanya nanggung sekali untuk tidur. Namun pada akhirnya aku memutuskan
tidur sejenak pada pukul 02.30 dini hari dan terbangun karena suara alarm pukul
03.30. setelah itu aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan muka,
menggosok gigi, mengambil wudhu sambil menunggu subuh.
Pada pukul 04.00 travel yang
menjemputku datang, aku sampai di pamekasan pukul 09.00 pagi. Jauh lebih cepat
ketimbang dengan supir yang kemaren sempat membuat emosiku menggila dan berakhirlah
perjalananku di Surabaya yang singkat ini, meski terasa singkat ada banyak hal
yang membuat senang dan kesal seperti yang aku ceritakan panjang lebar di
tulisan ini. Tapi setidaknya bisa menghabiskan waktu hanya berdua dengan adekku
dan melakukan hal-hal yang kuinginkan rasanya menyenangkan.
Akhir kata, terima kasih sudah
berkenan untuk membaca tulisan gajes ini bersamaku.
See you next post. xoxoxo
Farida Mutia Agustin
28/03/17